April 20, 2019

Shirakawa-go, Japan (Part 2)

Malam hari kita booked Shinkansen (JR Group) untuk keberangkatan besok pagi ke Shirakawa-go.

Karena gak ada kereta langsung kesana, rute yang harus kita lewatin :
Tokyo Station ke Toyama Station. 
Dari Toyama Station kita naik bus ke Shirakawa-go (booked by online)
Kurang lebih perjalanan naik bus 90menit.

View menuju Shirakawa-go, bagus banget.
Ditambah dengan hujan salju yang pelan-pelan turun.
Pedesaan yang sepi dan loveable.

Foto amatir dari dalam bus

Sesampenya di Shirakawa-go,
Love at the first sight pun beneran ada.
Senyum-senyum sendiri sambil terus bersyukur bisa sampe sana :''')
1 lagi wishlist tercoret, "pegang salju" πŸ˜†

Ohiya gue bertiga cuma pake jaket, syal, kupluk, sarung tangan, boots tanpa jas hujan ataupun payung.
Suhu disana -2 derajat.
Tapi karena seneng yang lebay, pertama sampe pun gue gak merasa kedinginan.





Keren ya 😭

Kita jalan-jalan sambil cari spot foto yang bagus dan sepi.
Disana 60% orang Indonesia kayanya :'')

Jalan di salju susah gaes



Ketemu boneka salju yang gak tau siapa pembuatnya




Hujan SaljuπŸ’™




Muka lebih halus di udara dingin!

Setelah hampir 2 jam lebih kita muter-muter, akhirnya kedinginan sampe tangan beku juga :''')
Dan karena lagi hujan salju gini, susah banget nyari tempat ngopi ataupun restoran.
Semua pada tutup.
Akhirnya kita balik ke tempat bus, masih nunggu sekitar 1 jam lagi keberangkatan bus ke Toyama.

Rute baliknya sama seperti kita berangkat.
Menuju Tokyo dan besok pagi kita ke Osaka (Postingan selanjutnya yaaa!)

Thank you Shirakawa-go, i left my heart in here πŸ’˜

March 8, 2019

Tokyo, Japan (Part 1)


Haneda Airport, Tokyo

Pukul 08.00 waktu Tokyo, kita sampai di Haneda Airport International.
Seneng, speechless, senyum-senyum sendiri ketika turun pesawat.
"Akhirnya berhasil checklist Jepang di wishlist πŸ˜…"

Yang pertama kita lakuin adalah tukar Japan Rail Pass.
Setelah berhasil menemukan tulisan JR Group berwarna hijau dan dan menukarnya, kita mencari Stasiun.

Oh iya, sebelum baca part ini ada baiknya baca part yang sebelumnya biar gak bingung transportasi apa dan bagaimana gue ke tempat tujuan. Bisa klik disini

Tujuan pertama kita adalah homestay yang sudah booked by Airbnb.
Saat pilih-pilih homestay harus teliti banget, jangan cape buat cari tau sebanyak mungkin.
Karena walaupun cuma buat tidur harus nyaman πŸ˜‹

Nah pilihan kita "Quiet and Modern Room near by Shinjuku"
Terletak di 1 Chome-18-11 Hatsudai 212, Shibuya-ku, Tōkyō-to 151-0061, Japan
Udah lengkap dengan TV, Dapur, Hairdryer, AC etc-- IDR 915.782/night

Dari Haneda Airport ke Hatsudai Station lalu kita tinggal jalan kaki aja.

Source by Airbnb

Setelah istirahat sebentar, kepo dengan kamar dan isinya, baru deh kita menuju tempat wisata tujuan.

Day One
Senso-Ji Temple, Letaknya di Stasiun Asakusa, keluar lalu belok kanan dan berjalan kaki sekitar 50meter.

Source by google

Senso-ji Temple

Salah satu kuil yang paling populer dan tertua di Tokyo.
Masuknya gratis dan didalamnya ada Nakamise Street yang terkenal pusat oleh-oleh barang unik, jajanan khas Jepang.

Nakamise Street

Ice Cream Greentea with waffle & Ice Cream Vanilla with cone

Kita sempet cobain sushi juga disekitar Senso-Ji (lalu gak sempet foto), enaaaaaaak tapi agak pricey ya πŸ˜‚
Setelah puas keliling dan makan, kita langsung ke tempat selanjutnya, Shibuya Crossing.

Taken from Shibuya Station

Pas ke arah pintu keluar stasiun Shibuya, dari jendelanya kelihatan seperti foto diatas.
Pilih pintu keluar "Hachiko Exit" untuk melihat Hachiko Statue

Hachiko Statue

Setelah itu baru kita keliling Shibuya, pusat perbelanjaan yang paling hits di Tokyo.
Nah kita makan malam di Gyukatsu Motomura (WAJIB COBA GAES)
Antriannya hampir 2 jam karena tempatnya emang terbatas.
Harganya lumayan ya, kita bertiga abis 6000 JPY tapi emang enaaaak banget 😜


Udah puas keliling Shibuya, kita jalan kaki ke, Harajuku. Disana kita cuma makan Takoyaki dan Marshmallow, karena pusat perbelanjaan juga kaya Shibuya. Bedanya, gak-sehectic-Shibuya. Dan katanya, jauh lebih murah harganya.

Day Two
Tempat wisata yang kita pilih selanjutnya, Tokyo Disneysea. Letaknya persis bersebelahan dengan Tokyo Disneyland. Kita beli tiket ini dari Jakarta, sekitar 800ribu-an. Menuju Tokyo Disneysea kita naik kereta, yang tiketnya bisa dibeli setelah pintu masuk dan gue lupa biayanya berapa.

Kereta menuju Disneysea

Di pintu masuk, kita dikasih peta untuk explore Disney Sea.
Dan karena kita dateng pas jam makan siang, jadi deh makan dulu


Setelah makan, kita sempet antri 1 wahana.
Naik kapal selam di dalam laut dengan view yang bagus banget tapi gak sempet foto πŸ˜“

View ketika antri

Mermaid Kingdom

Karena kita anaknya males banget antri wahana, jadi deh cuma keliling-keliling sambil foto.


Oh iya disini gue jajan 2 item :

Item wajib ke Disney area! Punya gue pasti yg pink πŸ‘†

Lotso Bag. Pic source to google

Setelah puas di Tokyo Disney Sea, kita langsung ke Ginza. Salah 1 tempat perbelanjaan di Tokyo yang hits, lebih sepi daripada Shibuya dan gue sukaaaaa 😍

Ginza Street

Puas menjelajahi Ginza, kita kembali ke Shibuya untuk belanja terakhir di Tokyo.
Besoknya kita ke Shirakawa-Go (akan ada di post selanjutnya) dan malamnya kita makan di Takeshita Street, banyak jajanan pinggiran enaaaak dan pusat perbelanjaan yang gak pernah sepi juga.

Thank you, Tokyo! See you next time 😜
Shirakawa-Go, Kyoto dan Osaka di post selanjutnya yaaa

February 4, 2019

Hal penting sebelum liburan ke Jepang!

Sebelum berangkat ke Jepang, ini nih yang penting banget kamu harus tau dan siapin :

1. Visa Japan
Gue bikin visa di VFS Global, dengan biaya sekitar 500ribu-an.
Kita harus booked tanggal untuk penyerahan dokumen yang diperlukan.

Dokumen itu adalah :
- Foto Visa (Biasanya tempat foto udah pasti tau syarat-syaratnya)
- Formulir yang didownload (Buka web nya VFS Global)
- Akte Kelahiran & Kartu Keluarga
- Surat Keterangan Bekerja dari Perusahaan
- Rekening Koran selama 3 bulan terakhir (Saldo mengendap minimal 15jt saat 3 bulan itu)

Dokumen tersebut jangan distreples ya, cukup paperclip aja.
Setelah semuanya approve, dalam 5 hari kerja visa udah jadi.

 Visa & JR Pass (penjelasannya dibawah ya)

2. Japan Rail Pass (JR Pass)
JR Pass adalah tiket khusus untuk wisatawan yang mengunjungi Jepang.
Dan ada beberapa macemnya, kalo gue yang Ordinary Pass.
Beli di HIS Travel, sekitar 3-jutaan.

Penggunaan JR Pass ini hanya bisa digunakan semua kereta JR Group.
Shinkansen (Bullet Train), Kereta limited express, Kereta Express, Kereta Lokal (beberapa pengecualian).

Setelah sampainya di Jepang, kita tukar voucher JR Pass di kantor penukarannya.
Tunjukkin Passpor dan Vouchernya, baru kita mendapatkan JR Pass seperti gambar diatas.
Sebelum meyakini beli JR atau tidak, mending cek dan browsing dulu :
- Kota tujuannya kemana? Semua kereta JR Group gak?
- Penting atau engga beli JR? atau murahan beli tiket kereta biasa?
- Beli JR yang mana?

Karena tujuan gue ke Tokyo, Shirakawago, Kyoto dan Osaka makanya yakin untuk beli JR Pass Ordinary.

3. Download Aplikasi
Untuk memudahkan gue selama di Jepang, ada 2 aplikasi andalan gue :

- Japan Travel
Karena disana gue mengandalkan naik kereta, aplikasi transportasi ini lengkap banget.
Tinggal masukin berangkat dari stasiun apa, dan tujuan stasiunnya.
Lalu muncul deh kita harus ke line apa, platform berapa dan jam keberangkatannya.
Nah diaplikasi ini juga kelihatan kereta mana yang bisa menggunakan JR Pass / tidak.
Jadi sangat membantu selama disana.

- Google Translate
Disana jarang banget ada tulisan latin, untuk memudahkan "baca" ya dengan google translate ini lalu foto yang mau dibaca.
Setelah dienter, keluar deh pengertiannya.

4. Wifi Rental di Indonesia
Karena gue perginya bertiga, lebih hemat pake wifi pocket daripada simcard.
Jadi kita nyewa di Passpod, dengan biaya 920.000 + Deposit 500.000 (dikembalikan setelah selesai peminjaman) plus dipinjemin powerbank nya juga loh!

5. Stop Kontak
Source by google

Nah stop kontak di Jepang gitu bentuknya, jadi harus bawa adaptor dari Indonesia.
Karena kalo beli disana, pasti jauh lebih mahal.
Gue beli di Ace Hardware yang 1 adaptor banyak jenisnya kaya gini :


Source by google

6. Browsing Tempat Tujuan & Pembelian Tiket
Ketika bikin itinerary, kamu harus searching semua kota tujuan selama disana sambil buka maps.
Biar hemat waktu dan gak muter-muter nantinya.
Dan kalo mau ke tempat wisata juga bisa beli tiketnya dari Indonesia supaya disana gak ribet.
Terus bisa bandingin juga untuk nyari tiket yang paling murah.
Tiket yang kita beli dari Indonesia : Tokyo Disneysea dan Universal Studio Japan.

Yeyyyy sekian tips dari gue. Semoga membantu!

February 1, 2019

Preparation for Winter Holiday in Japan

Berkat Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018 bulan April.
Berhasil dapetin tiket pesawat PP Jakarta - Japan saat winter πŸ‘

Gue yang hobinya sahabatan sama Tolak Angin, Fresh Care dan Koyo Cabe harus berhadapan dengan suhu dibawah 10 derajat selama 6 hari, tapi sok winteran πŸ˜‚

Berikut 6 tips yang gue lakuin dan cukup berhasil selama disana :

1. Long Jhon / Extra Heattech (Tshirt & Legging) - Uniqlo
Uniqlo meng-claim :

Turtleneck HEATTECH kami melindungi kulit kering dalam kehangatan yang luwes untuk kenyamanan saat cuaca dingin.
  • Fitur kenyamanan cuaca dingin termasuk bio-warming, insulasi, dan penyerap kelembaban.
  • Penambahan minyak argan yang membantu mempertahankan kelembapan.
  • Bahan elastis.

Akhirnya gue bawa 4 T-shirt dan 2 Legging Extra Heattech-nya.
Selama disana, pake baju 3 lapis (include Heattech) + Coat dan Legging Heattech + Jeans.
Cukup banget membantu gue nahan dinginnya negeri Sakura saat itu.

WOMENHEATTECH T-SHIRT TURTLE NECK LENGAN PANJANG

 
WOMENHEATTECHPAKAIAN DALAMLEGGING
Nah ini contohnya. Bisa langsung cek di Uniqlo 

2. Coat
Ketika gue nyari coat, bener-bener harus dicobain.
Terus dirasain itu nahan udara dingin atau engga, bikin hangat atau engga.
Karena banyak coat tebal, tapi dia gak nahan udara luar.
Btw, kalo bisa pinjem ke orang lebih baik pinjem. Mahal shay.
Karena gue anaknya pengenan banget, jadi gue beli juga πŸ˜‚

Akhirnya pilihan gue pada Stradivarius dan H&M :

Bisa langsung cek di Stradivarius

Coat ini bener-bener bikin hangat dan nahan udara luar.
Buat gaya pun baguuuuuuus πŸ˜‹

H&M. Di web nya udah gak ada :))

Ini gue pake cuma saat main salju, karena pendek banget.
Mungkin cuma kalap aja belinya karena berlabel SALE πŸ˜‚

3. Syal, Kupluk, Sarung Tangan, Masker, Kaus Kaki & Sepatu
Ini perintilan yang wajib banget dibawa!
Pokoknya usahain semua ketutup.
Untuk Syal, Kupluk dan Sarung Tangan berbahan knitwear biasanya lebih hangat.
Lalu pilih sepatu yang nyaman banget untuk dipake seharian,
karena keliling dengan jalan kaki dan naik kereta.
Kalo gue pake sepatu vans, bawa boots juga.

4. Body Lotion & Lipbalm
Kalo lagi winter, kulit tuh semakin kering dari biasanya.
Jadi harus bawa body lotion dan lipbalm buat ngejaga kelembapan kulit.

5. Penghangat Kaki & Penghangat Pocket
Nah kalo ini gue gak siapin dari Jakarta, karena belum nemu pas mau berangkat.
Jadinya beli di Family Mart, Tokyo

Source by google

Begitu kira-kira tampilannya, buat ditempel ke kaus kaki dan letakin di kantong coat (kalo gue).
 
6. Pastiin Penginapan ada Heater-nya
Biasanya sih pasti ada, karena disana AC-nya pun jadi heater.
Selama di Tokyo, gue nginep di Homestay. Di Osaka, hotel.
Tapi karena gue anak-nya insecure apalagi dingin, jadi gue pastiin lagi waktu pesen.

Sekian tips dari gue, anak gak tahan dingin tapi mau winteran!
Semoga bermanfaaaaaat πŸ’˜